Manfaat USG untuk Ibu Hamil dan Janin
USG untuk ibu hamil adalah tes diagnostik non-invasif yang gunakan gelombang nada untuk menciptakan gambar visual bayi, plasenta, dan rahim Ibu, dan juga organ panggul juga. USG untuk ibu hamil dapat menopang dokter mengumpulkan informasi penting tentang perkembangan kehamilan dan kesehatan si kecil.
Selama lakukan USG, dokter dapat mengalirkan gelombang nada berfrekuensi tinggi lewat rahim yang memantul terhadap bayi. Komputer kemudian dapat menerjemahkan pantulan nada ini ke bentuk gambar video yang menampilkan bentuk bayi, posisi, dan gerakannya. Gelombang yang serupa juga digunakan terhadap alat Doppler yang dipakai untuk mendengarkan detak jantung bayi.
Ibu mampu lakukan USG untuk ibu hamil di usia kandungan 6 hingga 10 minggu untuk memastikan kehamilan atau pada minggu ke-16 hingga ke-20 untuk paham type kelamin bayi. Ibu kebanyakan juga dapat direkomendasi untuk lakukan USG pas meniti tes genetik, layaknya nuchal translucency, atau amniocentesis.
Pemeriksaan kandungan lewat USG untuk ibu hamil dapat semakin sering ditunaikan jikalau Ibu mengidap diabetes, hipertensi, atau komplikasi kehamilan lainnya USG, Jenis dan Manfaatnya .
Prosedur lakukan USG untuk ibu hamil
Sebelum meniti USG, Ibu kebanyakan dapat diminta untuk berbaring bersama anggota perut tidak tertutup pakaian. Perawat selanjutnya dapat mengoleskan gel terhadap kulit perut Ibu untuk menghambat iritasi akibat gesekan alat USG bersama kulit perut Ibu. Dengan gel tersebut, alat USG mampu digerakkan bersama lancar di atas perut Ibu. Gel ini juga menopang dalam proses pengiriman gelombang nada ke dalam rahim.
Alat USG yang digunakan oleh dokter dapat mengirim gelombang nada bersama frekuensi tinggi lewat tubuh Ibu. Gelombang kemudian dapat menyentuh objek padat layaknya organ atau tulang. Lalu, gelombang ini dapat dipantulkan ulang ke komputer. Gelombang nada yang digunakan alat USG untuk Ibu hamil mempunyai frekuensi yang amat tinggi, agar tidak mampu didengar manusia. Gelombang ini kemudian dapat membentuk gambar yang mampu diterjemahkan oleh dokter.
Ketika lakukan prosedur USG untuk ibu hamil, dokter barangkali dapat berharap Ibu untuk berpindah atau mengubah posisi demi mampu lihat posisi janin bersama lebih baik. Setelah kontrol USG untuk ibu hamil dilakukan, dokter atau perawat dapat bersihkan sisa gel dari kulit Ibu. Seluruh proses kontrol kehamilan bersama USG kebanyakan terjadi tidak cukup dari 30 menit, tergantung tempat yang diperiksa. Setelah lakukan USG, Ibu mampu beraktivitas layaknya biasa.
Manfaat USG untuk ibu hamil di trimester pertama
Ada banyak faedah USG untuk ibu hamil yang ditunaikan di kehamilan trimester pertama (usia kandungan 1-12 minggu), pada lain:
Memastikan kehamilan klinik kehamilan jakarta dan bekasi
Memeriksa detak jantung janin
Menentukan usia gestasional bayi dan memperkirakan tanggal perkiraan kelahiran
Mengecek apakah terjadi kehamilan kembar
Memeriksa plasenta, rahim, ovarium, dan serviks
Mendiagnosa kehamilan ektopik atau keguguran
Mengecek perkembangan abnormal terhadap janin.
Manfaat USG untuk ibu hamil di trimester kedua
Sedangkan di trimester ke-2 (usia kandungan 14-27 minggu), USG untuk ibu hamil ditunaikan agar dokter mampu paham perihal selanjutnya ini:
Memeriksa detak jantung bayi. Untuk memastikan detak jantung bayi normal, dokter dapat mengukur jumlah detak jantung si kecil tiap-tiap menit klinik usg terdekat .
Menentukan ukuran janin. Dokter dapat mengukur tubuh bayi, jadi dari tulang tengkorak, tulang paha, dan kurang lebih perut untuk memastikan ukuran si kecil berada di rentang yang normal. Jika Ibu baru lakukan USG pertama kali dan janin diprediksi berusia dua minggu lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya, barangkali tanggal perkiraan kelahiran Ibu dapat berubah. Jika dokter mencurigai ada persoalan terhadap perkembangan janin, ia juga dapat menjadwalkan USG lanjutan untuk memeriksa perkembangannya.
Memastikan apakah Ibu hamil anak embar atau tidak. Di awal kehamilan, Ibu tidak dapat paham apakah mengandung bayi kembar atau tidak. Sebagian besar Ibu yang hamil anak kembar baru paham kabar selanjutnya pas meniti kontrol USG.
Memeriksa posisi plasenta. Jika posisi plasenta menutupi serviks, ini mampu membawa dampak pendarahan pas kehamilan. Jika dokter mendeteksi kondisi ini, ia dapat lakukan USG di awal trimester tiga untuk lihat apakah plasenta masih menutup serviks atau tidak.
Mengukur jumlah cairan ketuban di rahim. Jika hasil kontrol USG untuk ibu hamil menyatakan jikalau Ibu mempunyai amat banyak cairan ketuban atau amat sedikit air ketuban, dokter dapat memeriksa ini lebih lanjut. Dokter dapat mencari paham apakah penyebabnya mampu diidentifikasi sebab persoalan ini tidak baik untuk perkembangan janin.
Memeriksa kondisi abnormal terhadap fisik bayi. Dengan USG untuk ibu hamil, dokter dapat memeriksa anatomi bayi, juga kepala, leher, dada, jantung, tulang belakang, perut, ginjal, kandung kemih, lengan, kaki, dan tali pusar secara teliti. Ini mesti ditunaikan untuk memastikan seluruh organ berkembang bersama baik. Jika Ibu mendapat hasil kontrol USG yang tidak baik atau ada kondisi terhadap janin yang mesti diteliti, dokter dapat lakukan kontrol lebih mendalam (level II) untuk memeriksa adanya isyarat cacat lahir atau Down syndrome.
Mengetahui type kelamin janin. Jika mendambakan paham apakah bayi Anda laki-laki atau perempuan, Ibu mampu meniti USG di pertengahan kehamilan (sekitar 16-20 minggu). Namun, hasil USG tidak mampu diprediksi ya, Bu. Bisa saja si kecil tidak sengaja menutupi tempat genitalnya bersama tangan disaat USG dilakukan, agar Ibu tidak mampu lihat type kelaminnya.